Senin, 29 November 2010

Satu Persahabatan dalam hidupku

SATU PERSAHABATAN DALAM HIDUPKU
Aku sedang berjalan kearah luar gang rumahku menuju sekolah. Tetapi sebelum aku berangkat sekolah, aku harus menunggu Yuli yang sedang menuju kearah depan gangku. Kulihat kedepan sana tetapi tidak seorangpun tampak, ketika aku sedang menunggu Yuli, aku melihat dua orang teman sekelasku berjalan kearahku. Ya… itu Indah dan Vina.
“ Hey Nad… kamu koq belum berangkat sekolah seh?!! “ Tanya Indah kepadaku.
“ owh iya neh aku sedang menunggu Yuli. “ Jawabku.
“ ohh kamu sedang menunggu Yuli, tapi Nad 10 menit lagi sekolah masuk tau!! Kamu ga takut telat??? “ Tanya Vina kepadaku.“ ya udah kalau geto kita berangkat sekolah bareng ya?!! “ pintaku kepada Indah dan Vina.
Merekapun mengiyakan ajakanku dan segera melangkahkan kaki untuk menaiki angkutan umum yang akan mengantarkan kami kesekolah.
“ NADIAAA…!!! “ teriak Yuli sambil melangkahkan kaki dengan cepat kearahku.“ Eh… Yuli?!! ““ Eh… Yuli, Eh… Yuli lagi, kamu koq ninggalin aku seh Nad??? Tadi tuh aku kerumahmu tapi kata kakakmu, kamu baru aja berangkat!!!
““ Mmm…Sorry deh, abis kamu lama seh “.“ iiihh… kan udah aku bilang tunggu sampai aku datang?!!
““ iya…iya…sorry, udah donk jangan marah marah terus, kaya nenek – nenek aja!!! “.“ enak aja! Kamu tuh yang kaya nenek – nenek!!! “ jawab Yuli dengan tampang kesalnya.
Melihat Yuli mau marah-marah lagi, akupun berlari meninggalkan Yuli menuju kelas dan duduk ditempatku, Dinapun berteriak – teriak sambil berlari-lari kecil kearahku dan melanjutkan ocehan – ocehan yang tadi tertunda.
Aku dan Yuli bersahabat sejak duduk disekolah menengah pertama kelas 1 hingga duduk disekolah menengah kejuruan kelas 2. Orang tuaku sangat akrab dengan Yuli, begitupun sebaliknya. Sudah seperti saudaraku sendiri.
“ Indah… Vina… “ panggilku. “ ya Nad, ada apa?!! “ jawab Indah.
“ nanti pulang bareng ya!!! “. “ oh itu, liat nanti aja ya!!! “ jawab Indah.“ oce dehh, Mmm… tapi besok berangkat bareng lagi ya??? Aku tunggu kalian berdua di tempat tadi, oce?!! “. “ oceee…!!! “ jawab mereka berdua dengan kompak.
Semenjak kami sering pulang dan berangkat sekolah bersama, kami menjadi semakin akrab. Tidak hanya pulang dan berangkat sekolah saja kami bersama tetapi kemanapun dan acarapun kami selalu terlihat bersama. Dan sejak saat itulah satu persahabatan dalam hidupku tersulam kembali.
“ koq Indah, Yuli dan Vina agak beda ya?? Apa mereka sedang ngerjain aku ya?!!
“ aku duduk termenung dikelas yang masih kosong.
“ Mmm… mungkin hanya perasaan aku saja kale ya?!! “ ujarku dalam hati.
Aku merasa beberapa hari ini Indah, Yuli dan Vina agak cuek kepadaku. Mungkin karena sebentar lagi hari ulang tahunku. Padahal aku merasa karena mereka cuek kepadaku.
“ Eh Nad… bengong aja kamu!!! “ ujar Vina membuyarkan lamunanku.
“ ah nggak koq!!! ““ oya Nad, besokhari minggu teman – teman sekelas ngajakinkita lari pagi bareng. Kamu ikut kan? “ Tanya Yuli.
“ gak au deh, lihat besok aja ya?!! MALEEZZ tau, masa liburan gene masih keluar juga…! Acara kelas lagee!!!
““ Nad pokoknya kamu harus ikut, kalau ga ikut dapet hukuman loh. “ Ujar Indah menakutiku.
“ Memangnya anak SD… masih ada hukuman, udah pokoknya lihat bezok aja deh, ya.. ya..!!! “.“ YOII !!! “ jawab Vina dengan singkat.
Aku sudah menduga pazti mereka merencanakan sesuatu untukku esok hari. Aku merasa sangat penasaran dan agak sedikit takut. “ Aduh aku datang nggak ya besok??? Pasti mereka belez dendam deh ke aku karena kemarin yang nerjain mereka adalah aku!!! “ ucapku dalam hati.“ udah deh lihat besok aja…! Kalau aku dijemput ya aku pergi, tapi kalau aku ga dijemput ya aku nggak pergi!!! “ kataku dalam hati lagi dengan memejamkan mata untuk tidur walaupun dengan sedikit perasaan gelisah.
********
Tik…Tok…Tik…Tok…, tepat jam 12 malam tiba – tiba aku terbangun karena mendengar suara telepon berdering. Akupun dengan segera mengangkatnya.
“ Hallo… “ sapaku.Tak ada jawaban dari seberang.“ Hallooo… “ aku menyapa sekali lagi.Masih tidak ada jawaban jawaban juga. “ HAPPY BIRTHDAY TO U HAPPY BIRTHDAY TO U HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY, HAPPY BIRTHDAY NADIA…!!! Terdengar nyanyian dari seseorang di seberang sana.“thanks ya!!! “ aku terharu.“ Met ultah Nadia! Ketujuh belas ya? Semoga kamu tambah dewasa, tambah cantik dan tambah gokil!!! “ ujar Isti.“ Paztee..!! ““ Nad sorry neh aku ga bisa telepon kamu lama – lama soalnya aku ngantuk! Kamu met tidur ya Nad, sorry ganggu, bye Nadia…!!! ““ Bye!!!
“ Tiah adalah kakak kelas disekolahku. Dia sangat baik kepadaku tetapi sejak ia lulus aku jarang sekali bertemu dengan sia mungkin bias dibilang tidak pernah lagi. Ya… mungkin dia sibuk dengan kegiatan barunya.
“ iiihh.. Alarm berisik banged seh!!! Kan masih ngantuk?!! “ gerutuku.
Akupun segera bangun dan beranjak merapikan diri. Walaupun berat dan malas sekali rasanya tetapi pagi ini aku harus pergi karena sudah mempunyai janji untuk lari pagi bersama teman sekelasku. Walaupun aku tahu kalu hari ini mereka sudah mempunyai rencana untuk mengerjaiku.
“ Assalamu’alaikum…!!! ““ Wa’alaikumsalam… “ jawabku sambil membukakan pintu.“ Hey Nad?!! ““ Hey! ““ Gimana udah siap belum? Teman – teman udah nunggu kamu tuh!! ““ Iya.. Iya.. sabar donk!!! “ kataku sambil melangkahkan kakiku kearah timur.
Ternyata teman – teman sekelasku tidak datang semua pagi ini dan ternyata dugaanku tentang semua itu salah, merekatidak mengerjaiku. Aku merasa sangat senang.
“ Upss.. tapi tunggu sebentar, sebuah telur mendarat dengan tepat diatas kepalaku!!! “. Akupun berteriak dan mengejar-ngejar Vina dan teman yang lainnya. Merekapun semua berlari menjauhiku.
" Assalamua’laikum…!!! Vina… Vina… “ Ucapkku setelah sampai didepan pintu rumahnya.“ Wa’alaikumsalam… ohh… Nadia, ayo masuk dulu Nad!!! “. Vina mempersilahkan aku masuk kedalam rumahnya. “ Tunggu sebentar ya nad, aku mau siap – siap dulu, nanti bila Indah dan Yuli datang kita bias langsung berangkat kesekolah..!
““ iya.., tapi jangan pake lama, nanti aku jamuran lagi?!! “ jawabku sambil tersenyum kecil.
Tidak lama setelah Vina berseragam sekolah rapi, Indah dan Yulipun datang. Aku dan Vina segera keluar rumah dan memakai sepatu dengan cepat. “ yoo.. kita berangkat “ ucap Vina setelah kami berpamitan dengan orang tuanya. Lalu kami bertiga menganggukan kepala dengan serempak sambil tertawa. Diperjalanan menuju sekolah, seperti biasa kami berempat bercerita dan bercanda tanpa merasakan teriknya matahari yang menyengat tubuh, karena kami terlalu asyik dengan candaan konyol Vina yang membuat perut kami terasa sakit. Alangkah senangnya kami setiap hari seperti ini, selalu bersama – sama.
Ketika angkutan umum yang kami tumpangi sudah mengantarkan sampai tujuan dan pergi berlalu. Tiba – tiba Lila berbicara dengan kerasnya dan membuat aku, Yuli dan Vina kaget. “ HEYY!!! Udah jam12.30 loh!!! “ Indah berusaha memberi tahu bahwa kami sudah terlambat masuk sekolah. Kami berlari – lari saling mendahului, sambil tertawa dan berbicara,
“ tungguin donk, jangan cepet – cepet?!! “. Huh… lelahnya kami setelah berlari-larian.
Kami berjalan perlahan menuju kelas dan sampailah didepan pintu kelas, lalu mengetuk pintu dan membuka dengan mengucapkan salam, lalu mencium tangan guru yang memang sudah duduk lebih awal sebelum kami datang. Kami mengawali hari dengan terlambat masuk sekolah yang memang bisa di bilang rutinitas kami setiap harinya. Dan sekarang waktunya kami memandangi papan tulis yang penuh dengan huruf dan berbaris membuat shaf dan banjar. 1 jam, 2 jam, 3 jam, begitu bosannya kami belajar, hingga akhirnya bel istirahatpun berbunyi.
“ Akhirnya istirahat juga…!!! “. Kataku dalam hati.
“ Nad, in, yul keluar yoo, Laperr nehh!!! “ ajak Vina.
Kamipun berdiri lalu berjalan keluar kelas menuju tempat yang bisa menghilangkan rasa lapar dan haus. “ Makan… Makan…!!! Kita mau makan apa neh??? “ Tanya Vina dengan bawelnya dan ketidak sabaran dia menunggu jawaban kami.“ Terserah deh “ ucap Yuli dengan singkatnya.Tanpa menunggu jawaban dari aku dan Indah, Vina pun mengambil bakso dan memasukkannya kedalam mulut, lalu dilanjutkan Indah, aku dan Yuli.
Setelah selesai makan, kamipun beranjak menuju masjid untuk melaksanakan shalat ashar. Waktu istirahatpun berakhir. Kami berempat memasuki kelas yang memang sudah ramai dengan teman – teman sekelas kami. Melanjutkan pelajaran yang tertunda.
Iseng – iseng saat guru menjelaskan, aku menjaili Vina dengan mengikat ujung jilbabnya. Teman – teman yang berada dibelakangku tertawa – tawa dan berkata “ Dasar Jail?!! “. Aku hanya senyum – senyum kecil saja karena takut Vina menyadarinya.
Bel pulang berbunyi, waktu kami pulang. Menaiki angkutan umum bersama, lalu berpisah ditengah perjalanan. “ aku duluan ya…!, Bye…bye….!!! “ ucapku sambil melambaikan tangan kepada Indah, Yuli dan Vina.
********
Selama ini kami selalu bersama, baik susah maupun senang kami lewati bersama dan kami bersahabat cukup lamanya. Tetapi kenapa sudah beberapa hari ini, aku merasa persahabatan kami agak merenggang. Aku bersama dengan Indah sedangkan Vina bersama dengan Yuli. Aku merasa ada pembatas antara kami. Kepercayaan sedikit hilang. Banyak hal yang aku dan Indah sembunyikan ataupun sebaliknya Vina dan Yuli. Aku merasa cukup kehilangan dan sedih.
“ Ada apa dengan persahabatan kami saat ini?? “ tanyaku dalam hati.
“ apa penyebab ini semua, apakah bisa kami seperti dulu lagi, bercanda tawa dengan lepasnya tanpa adanya pembatas antara kami? “ sekali lagi aku bertanya pada diriku, tetapi sampai saat ini aku belum mendapatkan jawabannya.
Kupandangi foto dalam bingkai, foto kami berempat. Aku, Indah, Yuli dan Vina. Sungguh satu persahabatan dalam hidupku yang begitu indah dan mengasyikan.
Satu hal yang kusesali saat ini, “ mengapa aku harus egois dan diam saat melihat persahabatan ini hancur??! “ sesalku dalam hati.
Perjalanan hidup memang panjang. Membawa pertemuan dan perpisahan. Hari ini aku bertemu, besok aku berpisah. Namun seiring waktu berjalan kita tetap harus menjalani hidup ini dan memikirkan tujuan masa depan kita. Walaupun persahabatan ini bukan yang pertama bagiku, tetapi satu persahabatan inilah yang dapat membuat hari – hari dalam hidupku menjadi lebih bermakna . **********

Nggak ada yang beres

Adi Putra Limbong sebagai Bos Sule Puspita sari sebagai Sekertaris Arman sebagai Body Guard Irmayana sebagai Siti Rahmatiah sebagai Tina Santi Sardi sebagai Agus Festi Rianti sebagai Renata
Nggak ada yang beres
Suara kendaraan roda dua dan empat terdengar hingga mengalahkan suara kicauan burung pagi itu . Disebuah kantor yang sedang mencari asisten untuk Direktur . Kursi-kursi ruang tunggu sudah dipenuhi oleh orang-orang yang berharap akan mrndapatkan pekerjaan itu . Hal ini semakin membuat suasana menjadi ribut .
Sekertaris : ( membawa buku dan Balpoin lalu memanggil pelamar 1 ) “ Siti ? Siti : ( Berdiri sambil mengangkat tangan yang penuh dengan Buku ) “ Iah , saya” Sekertaris : “ Silahkan , masuk .” Siti : “Baik , terima kasih .” ( Berjalan masuk keruang direktur ) . (mengetuk pintu ) Bos : “ silahkan masuk “ ( Siti masuk )
Body Guard : ( melihat ke pintu lalu berbisik di telinga Bos Sule ) “ Bos gk salah ?? makhluk kaya gini mau jadi asisten Bos , haduh liat aja penampilannya , udah gendut , norak , hidup lagi . Haduh kasus ??!!!
Bos : “Husst... jangan ngomong gitu , sapatau oarangnya berintelektual tinggi ? “. Silahkan duduk .
Siti : ( Duduk dikursi ) “ terimakasih “.
Bos : Baik , di Profil anda saya liat pengalaman kerja anda ya cukuplah , saya ingin melihat keahlian anda dalam bidang ini . ( melihat ke arah Siti lalu terkaget melihat siti tidur ) “halowww,
Siti : ( terkaget dan terbangun dari tidur ) “ iah , Pak ? maaf saya tertidur , bisa di ulang pertanyaannya ? ( menunduk dan kembali tertidur )
Bos : “ maaf-maaf , anda itu belum diterima aja udah gk sopan kayak gini , gimana kalo saya terima anda , bisa bangkrut saya , punya asisten kaya anda , ( menatap wajah Siti yang menunduk ) , ya sudah anda nggak usah nunduk gitu , hei - .. halowwwww ( dengan suara keras ).
Siti : ( terbangun dan meminta maaf ) “eh iah kenapa Pak ?”
Bos Sule : “ Astaga , anda tidur lagi . sudah cukup . Keluar dari ruangan saya ! “
Siti : “gak mau , pokoan saya harus kerja disini !”
Bos Sule : “Ohh kamu yahh.. uda salah ngelawan lagi , BG bawa perempuan ini keluar !”
Body Guard :” Baik ,Bos .”
Siti : Ih ... nggak usa megang – megang tangan aku yah ,
Body Guard : “sapa jg yang mau megang tangan mu , ke Gr -an , hayo cepat keluar “. ( membawa siti keluar ruangan ). ( kembali keruangan dan bertemu sekertaris) ,
Sekertaris : Gimana ?
Body guard : “gak beres , y wd lanjut ,”( berjalan keruangan bos )
Sekertaris : “ ini kok 2 foto tapi 1 surat lamaran yah , hem Agus Tina “.
Agus : iah-iah kami , ayo ( menarik tangan Tina )
Sekertaris : “Loh kalian kok berdua ?”
Agus dan Tina : “ Emang kenapa , gak boleh ? kami ini dari kandungan uda sama-sama , jadi anda gak usa perotes !” ( berjalan masuk keruangan )
Sekertaris :” ya sudahlah , saudara yang aneh “.
Agus : “Assalamu alikum “.
Bos dan BG : waalaikum Salam , silahkan masuk . ( Agus dan Tina masuk tanpa dipersilahkan mereka langsung duduk ) . Loh kalian kok berdua ?”
Agus dan Tina : jangan pisahkan kami , biarkan kami tetap bersama ( memohon kepada bos ) .
Bos : huh , yasudahlah . sebentar ya saya mau nyari surat lamaran kalian dulu .” ( membuka tas da mencari )
Tina : “hey bedak mu luntur tau!”
Agus : “ih .. kamu jg kok ! tpi tenang ni aku bawa bedak”. ( mengeluarkan bedak dan cermin dalam tasnya lalu memakainya )
Tina :” Huh Untung aja ( sambil memakai bedak), gimana uda ratakah ? gk belepotan kan ?”
Agus : gk , kalo aku ?
Tina : udah bagus kok !’’ ( menyimpan kembali bedak dan cermin kedalam tas )
Bos : “Nah , ini dia . Baik sekarang saya mau bertanya , em kalian nguasai Bahasa Inggris ?
Agus dan Tina : “nggak .” ( sambil menggelengkan kepala )
Bos : Emm Pengalaman kerja kalian pernah menjadi asisten ?
Agus dan Tina : “nggak juga”.
Bos : “ Terus ngapain ada disini kalo nggak bisa apa-apa ?’’ ( Berjalan kesamping )
Tina : “ Tapi kami punya keahlian yang selain Bapak sebutin tadi kok ?”
Bos : “Apah ? yasudah tunjukkan ? “
Agus dan Tina : “Musik!” ( dan merekapun ngelipsing ala keong racun )
Bos : Berhenti . ngawur aja kalian ini , keluar dari ruangan saya .”

Agus : Jangan usir kami pak , jadi asisten body guardnya bapak juga boleh , yang penting kami kerja ?” ( memohon)
Tina : iah pak , kasihanilah kami “.
Bos : BG, bawa mereka keluar dari ruangan saya “.
BG : “Baik bos ,( menarik tangan Agus dan Tina ) ayo cepat keluar .”
Agus dan Tina : aku doain semoga tampang anda tetap seperti itu , di bawah rata-rata ? gk sampe standard.” Huh .
Bos :( Meminum segelas air putih ) “ Huhhh Pusingg , saya atau kalian sih yang setres “.
( Setelah mengusir Agus dan Tina , BG kembali keruangan dan bertemu sekertaris )
Sekertaris : “Gimana ?”
BG : “ Gak ada yang beres “.
Sekertaris : “selanjutnya , Renata silahkan masuk “. (renata masuk ditemani oleh sekertaris) ” permisi Bos, ini peserta terakhir ,”
Bos : “Oh gitu , ya udah mendingan kamu disini aja bantu saya tes peserta ini .”
Sekertaris : “Dengan senang hati ,Bos .” ( duduk di sebelah bos )
Bos : ( melihat renata )” Hhem .... spertinya anda orang yang saya cari , Body oke , keliatannya pintar , dan ramah .”

Body Guard : “Nah yang seperti ini Bos cocok jadi asisten”.
Sekertaris : “alahh kamu tuh , ( memegang muka BG) . yaudalah Bos kita tes saja langsung .”
Bos : Okeh . Hem kenapa di Surat Lamaran kerja anda ini , anda tidak melampirkan penglaman kerja anda ?
Renata : Begini , ( dipotong oleh body guard )
Body guard : “Terlalu banyak kali bos pengalamannya , jadinya rumid kalau mau dilampirkan semuanya . gak sombong dia bos .”
Bos :” Bukan kamu yang saya tanya ,”
Sekertaris : “iah nih dari tadi ikut campur terus , kamu itu Cuma body guard disini , tugasmu jagain bos aja , bukan ikut ngomong . sana kembali jadi patung lagi .” Ikut ajee
Bos : Sudah .. sudah .. .
( Sekertaris , Renata dan Body Guard heran melihat cara bicara Bos )
Bos : “ehm .. kenapa kalian liatin saya seperti itu , mau dipecat ?”

Sekertaris dan Body Guard : ‘enggak bos , maaf .” ( kembali bekerja )

Bos : “Yasudah Renata sekarang kamu ceritain pengalaman kerja kamu ?”
Renata : Sekarang , Pak ?”
Bos : “gak , tunggu sampai gunung Merapi di Jogja itu rata ! “ ya sekarang lah !”
Renata : “ah Bapak Lucu banget ,” ( sedikit kecentilan ).
Bos :” yasudah mulai ?”
Renata : “ okeh , pertama kali saya kerja , dirumah Ibu wawan , orangnya baik banget tau Pak , sampai-sampai kalau sekeluarga bu Wawan keluar kota pasti kunci rumahnya semua dikasi saya Pak , tapi saya Cuma sekitar 1 tahun bekerja disitu Pak , setelah itu saya kerja di rumah Ibu Ratna , dy itu baik si Pak tapi orangnya sok cantik gitu , padahal kan masih cantik saya dari pada dy , yang terakhir saya kerja di rumah pak Rudi , dia itu majikan saya yang paling jahat Pak, ni liat tngan saya biru-biru ( sambil melihatkan tangannya ) pokoan seru deh Pak pengalaman kerja saya .”( ketawa sendiri )
Bos : “ Sebentar , saya dengar tadi anda menyebut kata majikan trus pekerjaan anda sebenarnya apa sih kok dari tadi kerja dirumah-rumah bukan diperusahaan ?”
Renata : “ya Pembantu lah Pak , apalagi ?”
Bos , sekertaris , dan Body Guard : ( Kaget dan mendekatkan wajahnya ke wajah Renata ) “ Apah PEMBANTU ?”
Renata : “iah pembantu , Biasa aja kali , gimana saya diterima kan ?”
Bos Sule,sekertaris , dan Body Guard : (Jatuh Pingsan)
Renata : “Loh , mereka kenapa ? . ( keluar dari ruangan ) huh orang-orang aneh .”?!!?!?!?!?











TUGAS DRAMA
Bahasa Indonesia








Nama Kelompok :
• Adi Putra Limbong 
• Arman 
• Irmayana 
• Festi Rianti 
• Puspitasari 
• Rahmatiah 
• Santi Sardi 
Kelas : IX IPA 1

Makalah Penyakit TBC

TBC
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.

Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh dunia. Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan masalah kesehatan, baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit (morbiditas), maupun diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk lebih dari 200 juta orang, Indonesia menempati urutan ketiga setelah India dan China dalam hal jumlah penderita di antara 22 negara dengan masalah TBC terbesar di dunia.

Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes RI tahun 1992, menunjukkan bahwa Tuberkulosis / TBC merupakan penyakit kedua penyebab kematian, sedangkan pada tahun 1986 merupakan penyebab kematian keempat. Pada tahun 1999 WHO Global Surveillance memperkirakan di Indonesia terdapat 583.000 penderita Tuberkulosis / TBC baru pertahun dengan 262.000 BTA positif atau insidens rate kira-kira 130 per 100.000 penduduk. Kematian akibat Tuberkulosis / TBC diperkirakan menimpa 140.000 penduduk tiap tahun.

Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat. Saat ini setiap menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan setiap dua menit muncul satu penderita baru TBC paru yang menular. Bahkan setiap empat menit sekali satu orang meninggal akibat TBC diIndonesia.

Kenyataan mengenai penyakit TBC di Indonesia begitu mengkhawatirkan, sehingga kita harus waspada sejak dini.



1

Penyakit TBC
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.
Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993 menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 – 0,65%. Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000 penduduk), dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan kasus baru.
Penyebab Penyakit TBC
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).

Bakteri Mikobakterium tuberkulosa
Cara Penularan Penyakit TBC
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.

2

Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru. Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen.
Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel yang banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan positif terinfeksi TBC.
Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak dihubungkan dengan beberapa keadaan, antara lain memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Disamping itu daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.

3
Gejala Penyakit TBC
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.
Gejala sistemik/umum
• Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
• Penurunan nafsu makan dan berat badan.
• Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
• Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
Gejala khusus
• Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
• Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
• Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
• Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.
Penegakan Diagnosis
Apabila dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah:
o Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.
o Pemeriksaan fisik.
o Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).
o Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
o Rontgen dada (thorax photo).
o Uji tuberkulin.
4
PENGOBATAN TBC
Pengobatan TBC Kriteria I (Tidak pernah terinfeksi, ada riwayat kontak, tidak menderita TBC) dan II (Terinfeksi TBC/test tuberkulin (+), tetapi tidak menderita TBC (gejala TBC tidak ada, radiologi tidak mendukung dan bakteriologi negatif) memerlukan pencegahan dengan pemberian INH 5–10 mg/kgbb/hari.
1. Pencegahan (profilaksis) primer
Anak yang kontak erat dengan penderita TBC BTA (+).
INH minimal 3 bulan walaupun uji tuberkulin (-).
Terapi profilaksis dihentikan bila hasil uji tuberkulin ulang menjadi (-) atau sumber penularan TB aktif sudah tidak ada.
2. Pencegahan (profilaksis) sekunder
Anak dengan infeksi TBC yaitu uji tuberkulin (+) tetapi tidak ada gejala sakit TBC.
Profilaksis diberikan selama 6-9 bulan.
Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu :
o Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid.
Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir, sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan obat-obat ini.
o Obat sekunder : Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan Kanamisin.
Dosis obat antituberkulosis (OAT)
Obat Dosis harian
(mg/kgbb/hari) Dosis 2x/minggu
(mg/kgbb/hari) Dosis 3x/minggu
(mg/kgbb/hari)
INH 5-15 (maks 300 mg) 15-40 (maks. 900 mg) 15-40 (maks. 900 mg)
Rifampisin 10-20 (maks. 600 mg) 10-20 (maks. 600 mg) 15-20 (maks. 600 mg)
Pirazinamid 15-40 (maks. 2 g) 50-70 (maks. 4 g) 15-30 (maks. 3 g)
Etambutol 15-25 (maks. 2,5 g) 50 (maks. 2,5 g) 15-25 (maks. 2,5 g)
Streptomisin 15-40 (maks. 1 g) 25-40 (maks. 1,5 g) 25-40 (maks. 1,5 g)




5
Pengobatan TBC pada orang dewasa
• Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3
Selama 2 bulan minum obat INH, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol setiap hari (tahap intensif), dan 4 bulan selanjutnya minum obat INH dan rifampisin tiga kali dalam seminggu (tahap lanjutan).
Diberikan kepada:
o Penderita baru TBC paru BTA positif.
o Penderita TBC ekstra paru (TBC di luar paru-paru) berat.
• Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3
Diberikan kepada:
o Penderita kambuh.
o Penderita gagal terapi.
o Penderita dengan pengobatan setelah lalai minum obat.
• Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3
Diberikan kepada:
o Penderita BTA (+) dan rontgen paru mendukung aktif.
Pengobatan TBC pada anak
Adapun dosis untuk pengobatan TBC jangka pendek selama 6 atau 9 bulan, yaitu:
1. 2HR/7H2R2 : INH+Rifampisin setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH +Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 7 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).
2. 2HRZ/4H2R2 : INH+Rifampisin+Pirazinamid: setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH+Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 4 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).
Pengobatan TBC pada anak-anak jika INH dan rifampisin diberikan bersamaan, dosis maksimal perhari INH 10 mg/kgbb dan rifampisin 15 mg/kgbb.




6


Pertanyaan Seputar TBC
Apakah tanda-tanda bahwa seseorang terkena penyakit TBC?
Tanda-tanda orang yang dicurigai terkena penyakit TBC yaitu secara umum dapat dilihat dari gejalanya terlebih dahulu yaitu, demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul. Penurunan nafsu makan dan berat badan. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah). Perasaan tidak enak (malaise), lemah. Dan untuk memberikan kepastian maka orang tersebut harus diperiksa lebih lanjut, jadi tidak selalu bahwa orang batuk-batuk lama pasti menderita TBC, harus dipastikan dengan pemeriksaan laboratorium dan foto rontgen.
Apakah setiap orang yang mengalami batuk berdarah berarti menderita TBC?
Belum tentu, karena batuk berdarah dapat disebabkan oleh berbagai macam sebab, bisa karena penyakit paru-paru lainnya, karena adanya perdarahan di daerah hidung bagian belakang yang tertelan dan pada saat batuk keluar dari mulut atau karena anak batuk terlalu keras sehingga menyebabkan lukanya saluran nafas sehingga mengeluarkan darah.
TBC menular melalui media apa saja? Dan rata-rata berapa lama gejala timbul setelah orang terpapar kuman TBC?
Pada umumnya adalah melalui percikan dahak penderita yang keluar saat batuk (beberapa ahli mengatakan bahwa air ludah juga bisa menjadi media perantara), bisa juga melalui debu, alat makan/minum yang mengandung kuman TBC. Kuman yang masuk dalam tubuh akan berkembangbiak, lamanya dari terkumpulnya kuman sampai timbulnya gejala penyakit dapat berbulan-bulan sampai tahunan.
Apakah kena udara pagi terus menerus dan merokok dapat menyebabkan TBC?
Kena udara pagi terus menerus tidak terlalu bermasalah dalam hal penularan TBC, sedangkan merokok dapat menurunkan daya tahan dari paru-paru, sehingga relatif akan mempermudah terkena TBC.
Apakah penyakit TBC itu diwariskan secara genetik?
Penyakit TBC tidak diwariskan secara genetik, karena penyakit TBC bukanlah penyakit turunan. Hanya karena penularannya adalah melalui percikan dahak yang mengandung kuman TBC, maka orang yang hidup dekat dengan penderita TBC dapat tertular.

7


Mengapa pengobatan TBC memerlukan waktu yang lama?
Karena bakteri TBC dapat hidup berbulan-bulan walaupun sudah terkena antibiotika (bakteri TBC memiliki daya tahan yang kuat), sehingga pengobatan TBC memerlukan waktu antara 6 sampai 9 bulan. Walaupun gejala penyakit TBC sudah hilang, pengobatan tetap harus dilakukan sampai tuntas, karena bakteri TBC sebenarnya masih berada dalam keadaan aktif dan siap membentuk resistensi terhadap obat. Kombinasi beberapa obat TBC diperlukan karena untuk menghadapi kuman TBC yang berada dalam berbagai stadium dan fase pertumbuhan yang cepat.
Bagaimana bila penderita TBC tidak mengkonsumsi obat secara teratur?
Hal ini akan menyebabkan tidak tuntasnya penyembuhan, sehingga dikhawatirkan akan timbul resistensi bakteri TBC terhadap antibiotika sehingga pengobatan akan semakin sulit dan mahal.
Bisakah penyakit TBC disembuhkan secara tuntas? Bagaimana caranya?
Penyakit TBC bisa disembuhkan secara tuntas apabila penderita mengikuti anjuran tenaga kesehatan untuk minum obat secara teratur dan rutin sesuai dengan dosis yang dianjurkan, serta mengkonsumsi makanan yang bergizi cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.
Apakah orang yang telah sembuh dari penyakit TBC dapat terjangkit kembali?
Dapat, karena setelah sembuh dari penyakit TBC tidak ada kekebalan seumur hidup. Jadi bila telah sembuh dari penyakit TBC kemudian tertular kembali oleh kuman TBC, maka orang tersebut dapat terjangkit kembali.
Apakah flek kecil di paru-paru pada anak balita sudah dapat dikatakan TBC?
Flek kecil di paru-paru balita pada umumnya memang disebabkan oleh TBC. Oleh karena itu perlu diteliti apakah ada gejala-gejala klinis penyakit TBC atau tidak. Bila tidak ada berarti pernah tertular penyakit TBC tapi karena daya tahan tubuhnya tinggi sehingga tidak bergejala. Atau saat ini anak tersebut sudah sembuh dari penyakit TBC dan hanya meninggalkan bekasnya saja di paru-paru.


8



Mungkinkan terkena penyakit TBC bila kita hidup di lingkungan yang bersih?
Kemungkinan kita tertular akan tetap ada, karena kita hidup tidak hanya di lingkungan sekitar rumah kita saja, bisa saja suatu saat kita berada di sekolahan, bioskop, kantor, bus yang belum tentu terbebas dari kuman TBC. Hidup di lingkungan yang bersih memang akan memperkecil risiko terjangkit TBC.
Bagaimana efek terhadap janin bila ibu hamil sedang mengidap penyakit TBC?
Biasanya keadaan gizi penderita TBC kurang baik, sehingga hal ini dapat mempengaruhi perkembangan bagi janin dalam kandungan. Ibu hamil tetap harus diberikan terapi dengan obat TBC dengan dosis efektif terendah. Obat TBC yang diminum oleh ibu dapat melewati plasenta dan masuk ke janin dan berdasarkan beberapa kepustakaan disebutkan tidak memberikan efek yang terlampau berbahaya, akan tetapi pemantauan ketat pada perkembangan janin harus tetap dilakukan. Setelah bayi dilahirkan dapat dipisahkan terlebih dahulu dari ibu selama TBC masih aktif.
Bagaimana sikap kita bila di rumah terdapat anggota keluarga yang menderita penyakit TBC?
Bawa pasien ke dokter untuk mendapatkan pengobatan secara teratur, awasi minum obat secara ketat dan beri makanan bergizi. Sirkulasi udara dan sinar matahari di rumah harus baik. Hindarkan kontak dengan percikan batuk penderita, jangan menggunakan alat-alat makan/minum/mandi bersamaan.
Pola hidup bagaimana yang harus kita miliki agar terhindar dari penyakit TBC?
Pola hidup sehat adalah kuncinya, karena kita tidak tahu kapan kita bisa terpapar dengan kuman TBC. Dengan pola hidup sehat maka daya tahan tubuh kita diharapkan cukup untuk memberikan perlindungan, sehingga walaupun kita terpapar dengan kuman TBC tidak akan timbul gejala. Pola hidup sehat adalah dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan hidup kita, rumah harus mendapatkan sinar matahari yang cukup (tidak lembab), dll. Selain itu hindari terkena percikan batuk dari penderita TBC.


9


Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai penyakit TBC.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas penjas yang mengenai kesehatan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.




Bontang,26 September



Penyusun 


Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................... ii
Daftar isi ............................................................ iii
Definisi TBC....................................................... 1
Penyakit TBC ..................................................... 2
Penyebaran Bakteri TBC .................................... 3
Gejala Penyakit TBC .......................................... 4
Pengobatan TBC ................................................. 5
Pertanyaan seputar TBC ..................................... 7
Kesimpulan .........................................................
Penutup ................................................................
Daftar Pustaka......................................................








Kesimpulan
Penyakit TBC penyakit yang sangat berbahaya maka dari itu kita harus mewaspadainya misalkan dengan memperhatikan lingkungan kita .dan juga kita bisa lihat gejala-gejala TBC diatas dengan mengetahuinya kita bisa berhati-hati . dan segera berobat agar tidak berdampak lebih . semua itu intina kita harus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan maupun diri kita sendiri .












Penutup
Sekian tugas makalah mengenai penyakit TBC yang kami buat . Kurang dan lebihnya kami mohon maaf .
Terima kasih 

Pesona Cinta

“PESONA CINTA”
Pernahkah kamu merasakan cinta pada seseorang ???? perasaan yang mungkin bisa membuat hari-harimu terasa lebih indah .
Perasaan cinta pada pandanga pertama . Cinta yang mampu mengalihkan perhatian dari sesuatu itu .
Tatapan mata itu . Tatapan yang tampak dari seseorang yang entah dengan sengaja atau tidak ditunjukkan kapadaku . Tatapan itu membuat jantungku berdegup kencang , walaupun hati kecilku berusaha tuk menampik semua itu .
“ Hentikan semua ini , kamu nggak boleh suka ma tuh cowok ,, kamu nggak boleh terhanyut akan perasaan itu , perasaan yang bisa menenggelamkan hatimu !’’ Bentak hati kecilku . Tapi tatapan itu terus dan terus saja menghampiriku hingga akhirnya tak dapat ku pungkiri bahwa aku tengah terpesona pada si pemilik tatapan mata itu .*****
“Aku perhatiin dari tadi kamu memperhatikan aku terus . Ada yang salah dengan aku ??” tanyaku dengan nada seolah menyiratkan rasa penasaran yang amat begitu besar . “ nggak ada yang salah ! maafkan aku .Nggak seharusnya aku lancang menatapmu dengan cara seperti itu .“ Jawab si pemilik mnata itu.
“Kamu ?” tanyaku pada si pemilik tatapan mata itu . “ Bukan siapa-siapa maafkan aku .
” Kita pernah bertemu sebelumnya ? “
“Kita memang pernah bertemu . Maafkan aku jawab Tama denga nada yang sedikit gugup .
Dengan segera aku membalikkan badan dan meninggalkannya . Walau bagaimanapun kata hati memang nggak bisa bohong . Aku masih saja menyimpan rasa penasaran yang begitu besar padanya .
“ Sebenarnya , apa sih yang membuatnya menatapku seperti itu ... Apa...... dia menyukaiku “?? Kata hatiku yang lain .
Tanpa pikir panjang akupun menoleh dan meghampirinya tanpa menghiraukan kak Rika yang tengah sibuk mengambil barang-barang yang akan dibelinya dan menaruhnya di keranjang belanja .
Selama beberapa menit kemudian , aku tengah berada tepat di depan Tama si pemilik tatapan mata itu . Dengan segera akupun mengulurkan tangan dengan gerak-gerik yang sedikit genit .
“ Boleh kenalan nggak ? “ Aku Tiara !
“ PRATAMA ! kamu boleh panggil aku Tama , jika mau . “
Aku begitu terkagum-kagum padanya . Tampaknya nama yang dimilikinya sangat sesuai dengan wajahnya yang tampan .
Tiba-tiba tersirat dibenakku tentang kak Rika yang tadi aku tinggalkan sendiri tanpa meminta izin terlebih dahulu kepadanya .
“ CUKUP ? “
“ Apa yang cukup ? “ tanya Tama kepadaku dengan nada tampak heran . Yang tadinya wajahnya terlihat agak ceria , mendadak berubah menjadi wajah yang penuh dengan tanya .
“ Perkenalan kita !” . Maafkan aku, aku harus segera pergi ! lain kali kita bertemu lagi .
Denga tergesa-gesa akupun meninggalkannya dan menghampiri ka Rika ketempat dimana terdapat barang-barang kebutuhan sehari-hari .
Sementara aku pergi Tama terus – menerus bertanya-tanya pada dirinya sendiri .
“ Apa yang dilakukan Tiara ?? mau kemana dia ?? kenapa dia terlihat sangat tergesa-gesa ????” ***
Dengan nafas yang terengah – engah aku menghampiri kak Rika . “ kemana aja kamu ?? kenapa kamu tiba-tiba menghilang ?” tanya kak Rika dengan tatapan yang sedikit menyeramkan .
“ Ehm ..... itu kak . Aku habis ... habis ... habis ketemu sama teman . ia ketemu ma teman ! jawabku dengan nada ketakutan tapi seolah benar-benar meyakinkan .
“ oh , kirain kakak kamu kemana 1 makanya lain kali kalau kemana-mana bilang dulu ma kakak . Jangan ngilang gitu aja Kalu kamu hilang kan kakak juga yang repot jadinya “ ! Cerocos kak Rika seolah aku masih anak SD yang masih perlu dijagain .
Selesai menemani kak Rika berbelanja kebutuhan sehari-hari , aku bergegas masuk kamar sembari membaringkan badan dan menghela napas dengan lega . Tapi rasa lelahku segera sirna begitu mengingat Tama , si pemilik mata itu . ****
Pagi yang cerah membangunkanku membuat hariku lebih ceria apa lagi hari ini adalah hari dimana aku mulai masuk sekolah dan lelah melewati masa liburan yang lumayan panjang .
“ Tiara gimana liburannya ?? “ tanya Adelia dengan nada kegirangan smbil mengedipkan kedua matanya .
“ Ya , biasa lah Del , mau liburan atau nggak sama aja , nggak ada kesan – kesan yang menarik ! “ jawabku dengan nada santai .
“ Aaaah ... yang bener ? masa ngaak ada kesan yang menarik , tentang apa gitu ... ???
Adelia adalah sahabat karibku . sahabat sejak SMP , dia adalah orang yang paling mengerti aku hingga apapun itu aku tak pernah merahasiakan sesuatu hal apapun terhadaonya .
“ Del , ada sesuatu yang pengen aku ceritain ke kamu “ !
“ Tentang apa itu Tiara ? “
“ Ini tentang Tama ! “
“ Tama ..... ??? siapa dia ??
“ iya Tama . Dia adalah siswa SMA Taruna .
“ Sejak kapan kamu kenal Tama “ ?? tanya Adelia
“ Pertama kali aku kenal ama dia , di supermarket , saat itu aku menemani kak Rika berbelanja keperluan sehari-hari “.
“ Kamu yakin ma tu cowok ?? tanya Adelia sambil menepuk bahuku.
“ Yakin nggak yakin sih Del , tapi ni pertama kalinya aku bener-bener suka ma seseorang “ ? jawabku dengan nada yang meyakinkan .
“ Terserah kamu deh Tiara , kalu itu memang bisa buat kamu senang aku hanya bisa mendukung . Semua keputusan ada ma kamu ti , tapi ingat kamu harus bisa jaga diri ! “ tutur Adelia .
Bel masuk pun berbunyi . Aku dan Adelia segera masuk ke ruang kelas . beberapa menit kemudian pak Dedi datang .
“ Pagi anak – anak “ sapa pak Dedi pada muridnya .
“ Ada tiga soal yang harus kalian kerjakan “ kata pak dedi sambil melihat wajah muridnya /
“ Dan siapa yang bisa mengerjakannya kedepan , Bapak akan beri bonus nilai . “
Tiara tertunduk sambil melihat catatannya , karena tak mampu mengerjakan soal yang diberikan pak Dedi , guru Fisikinya .
“ Kamu sudah selesai Tiara ? “ tanya pak Dedi .
Kalu tidak di tegur guru , cerita tiara tentang tama mungkin tidak akan selesai sampai jam fisika habis .
Beberapa saat kemudian bel pulang pun berbunyi , tiara bergegas memberesi buku –buku yang berserakan diatas mejanya .
“ Baiklah anak – anak , sampai disini dulu materi kita , minggu depan kita lanjutkan . Bapak harap minggu depan sebelum bapak masuk papan tulis sudah harus penuh dengan jawaban dari soal yang sudah bapak berikan . “ tutur pak Dedi sambil jalan menuju keluar kelas .
Sementara Adel menunggu diluar kelas , aku masih saja sibuk dengan buku-buku yang belum selesai aku bereskan . dengan wajah cemberut akupun bergegas menyusul Adel yang dari tadi dengan setia menungguku .
“ Kamu kenapa Tiara ? “ Aku perhatikan dari awal ampe pak Dedi ngajar dikelas kamu diam terus , ada masalah ???
“ Kamu tau sendirikan Del , aku tuh paling nggak ngerti ma pelajaran Fisika “ !Jawabku dengan muka memelas .
“ Oh , jadi itu yang bikin kamu kesel “ ! oh iah Tiara gimana kbarnya tuh cowo?? “ “ maksudnay ? Tama ?
“ Ya ..... siapa lagi , pujaan hati kamu !
“ ehm ... aku juga nggak tau kabarnya sih ! belakangan ini aku udah nggak pernah ketemu ma dia lagi ! jawabku sambil memeperbaiki tali sepatuku yang semrawulan . ***
Sesampainya dirumah aku langsung terbaring lemas dan tiba – tiba terpikir nama Tama di pikiranku . Nama itulah yang selalu terbayang dipikiranku . Membuatku terbangun dari perasaan resah gelisah yang berkepanjangan .
Matahari kembali memancarkan sinarnya dengan cerah , tetapi tidak dengan wajahku . Seperti biasanya langkah kakiku mengiringi perjalananku ke sekolah . Belum sampai di lobi terdengar suara seseorang yang sedang memanggilku .
“ Tiara ....... Tiara ..... ! “ Panggil Adelia sambil berlari menghampiriku .
“ Ada apa Del ???
“Tiara kamu dengar nggak , kalau sekolah kita ngadain pameran do koprasi Kita datang yukkk ! bujuk Adelia .
“ nggak ahhh Del ! “
“ Ayolah tiara ! Sebentar ............ aja ! seengaknya kita datang ltus pulang deh .
“ yaudah deh ! ‘ Kita datang tapi bentar aja yaa !
“ Oke deh , ntar malam aku jemput kamu jam 08.00 , tutur adel dengan nada kegirangan.
Detik demi detik pun berlalu . Saatnya aku dan Adel pergi pergi ketempat diadakannya pameran . Sesampainya disana aku dan Adel langsung melihat aneka barang – barang yang dipamerkan . Pulang yukk Del , uda jam sembilan nich !
“ Bentar ya Tiara ! aku masih pengen lihat barang – barang nih . lihat deh bagus kan ?? “ jawab Adelia .
“ udah , ayo kita pulang ! Ajakku sambil menarik tangan Adel .
“ ya udah , kita pulang “ Jawab Adel dengan nada terpaksa . Setelah melihat aneka barang-barang aku dan Adel bergegas meninggalkan tempat itu . Tapi tiba-tiba mataku tertujuh pada tempat lain yang juga dikerumuni banyak pengunjung . Akupun melangkahkan kakiku ketempat itu . “ Adel coba lihat itu , banyak banget pengunjungnya , ayo kita kesana , ajakku pada Adel .
“ Bukannya kita mau pulang ? “
“ nggak jadi ! pulangnya ntar aja “
Aku dan Adel bergegas masuk ke tempat itu , ternyata ditempat itu aku bertemu dengan Tama dan aku menghampirinya .
“ Hai Tiara ! “ senang bisa ketemu lagi , ma kamu gimana kabarnya ?
“ Baik kok ! oh ya apa yang sedang kamu lakukan ! “
Ni aku ma temen-temen lagi ngadaen pameran hasil karya kami dan kebetulan tempatnya disini .
“ Oh gitu ! “ ya udah kalau gitu aku pulang dulu , ya !
Sesampainya dirumah aku langsung membaringkan badan dan tertidur .
“ Tiara cowok , semalam tuh siapa sih ?? tanya Adel dengan wajah penuh tanya .
Aku hanya tersenyum dan pergi meninggalkan Adel .*****






UNSUR INSTRINSTIK :

 Tema : Perasaan cinta yang muncul pada pandangan pertama
 Alur : Maju
 Sudut Pandang : Akuan
 Penokohan/perwatakan: - Aku ( genit , gampang percaya )
Aku mengulurkan tangan dengan gerak-gerik yang sangat genit .
- Tama ( Baik , misterius )
Tatapan itu terus dan terus saja menghampiriku .
- Adelia ( Baik , pengertian )
Terserah kamu deh tiara .. kalau itu memang bisa buat kamu senang , aku hanya bisa mendukung .
- Rika ( perhatian )
Makanya lain kali kalau keman-mana bilang dulu ma kakak .
 Amanat : Boleh saja mencintai seseorang , asalkan perasaan itu tidak membuat kita terjerumus pada hal – hal yang sifatnya merugikan diri sendiri .

Salah Jatuh Cinta

“SALAH JATUH CINTA”
Pagi ini memang sangatlah cerah. Begitu juga dengan wajah Shifa,tidak kalah cerah dengan matahari.Hari ini dia terlihat senang sekali. Dari rumah dia hanya tersenyum-senyum sendiri seperti orang gila. Begitu juga di sekolah, Lebih banyak senyumnya daripada mendengar penjelasan guru. Teman-temannya heran melihat kelakuan Shifa yang semakin lama semakin aneh.Bel istirahat sudah berbunyi. Kantin sekolah sudah terlihat ramai dengan anak-anak yang kelaparan. Terlihat dari ujung meja Cici dan Lisa duduk disana. Cici sedang memakan nasi pecelnya sedangkan Lisa menyeruput es tehnya sambil melamun.
“Cici...Lisa...” teriak seseorang yang berlari mendekati meja mereka.Keduanya menyipitkan matanya. Dilihatnya seorang wanita dengan rambut sepanjang Bahu dengan Pita Rambut yang terlihat manis. Seketika Cici dan Lisa menghela nafas panjang dan melanjutkan makan mereka.Mereka tahu bahwa itu pertanda mereka harus mempersiapkan telinga baik-baik.“Cici...Lisa!!!” seru Shifa yang duduk didepan mereka. Wajah makin berseri-seri setelah ia sampai ke meja Cici dan Lisa.Cici berhenti makan dan menatapnya. “Apa?” tanyanya.“Idih, lo judes amet sih ama gue. Gue, kan, temen lo bukan musuh lo,” jawab Shifa sudah terbiasa dengan sikap Cici yang kadang-kadang judes.“Gimana gak judes ama lu. Lo aja yang tiap hari ketemu kita cuma ngomongin co...wok... melulu. Bosen tau!” balas Lisa.“Tapi, gue perlu telinga kalian nih! Please...” mohon Shifa sambil mengedip matanya ke Cici dan Lisa.Cici dan Lisa saling menatap. Tatapan itu bisa diartikan bahwa mereka setuju bahwa telinga mereka dapat konek.“Oke, oke. Sekarang lo mau curhat apa sama kita? Palingan soal Rahmat.” kata Cici.“Bukan. Bukan Rudi lagi.”“Emang sekarang siapa? Randi? Agil? Atau Ennyong ?” tanya Lisa pada Shifa.“Semua itu salah. Bukan Randy, Agil ataupun Ennyong,” bantah Shifa.“So?”“Gue lagi jatuh cinta ama Amin,” jawab Shifa yang memperkecil volume suaranya.“What?! Amin!!!” teriak Cici dan Lisa bersamaan.“Sssttt!!! Jangan keras-keras dong! Nanti ketahuan ama Amin-nya. Kalo ketahuan, kan, malu,” kata Shifa sambil melihat sekeliling kantin, takut ketahuan teriakkan dua sahabatnya itu.“Hei, hei! Gue gak salah denger, kan?” tanya Cici gak percaya.Shifa menggeleng-gelengkan kepalanya. “Shifa my honey. Kayaknya lo salah orang deh. Lu salah jatuh cinta. Amin itu cowok gak baik. Matre, mainin cewek dan ngegombal,” kata Lisa.“Gue suka gombalannya. Dia bilang gue seperti madu yang manis banget. Dia gak sejelek kalian kira kok. Kemarin aja dia nganterin gue ampe depan rumah,” balas Shifa manja.Cici menghela nafas panjang. “Shifa, lu bego atau apa sih? Lu belum pernah denger kalo Amin itu pernah hamilin anak orang dan gak mau bertanggung jawab.”“Tapi, Amin itu tipe gue. Ganteng, kaya. Gak mungkin, kan, gue ngebet Andri yang miskin, berjerawatan dan nggak ada sisi gantengnya. Itu bukan tipe gue.” Shifa menatap Andri yang sedang membeli makanan sambil mengorek hidungnya dengan tatapan jijik.“Lo jangan liat dari luarnya dong. Dalamnya juga. Amin dari luar, ya, gue akui dia ganteng dan kaya, tapi dalamnya itu lho ancur berantakan,” geram Cici.“Iya tuh, shif. Amin dari luar bagus tapi, dari dalam kayak tong sampah. Mending tong sampah, masih ada bagus-bagusnya,” kata Lisa.“Huh! Kok kalian gak dukung gue sih? Nanti gue bad mood lho!” ancam Shifa memonyongkan mulutnya.“Lebih baik lo bad mood daripada lo pacaran ama tong sampah itu,” kata Cici bangkit dari duduknya.
“Lisa,ke kelas yuk!”Lisa ikut berdiri dan siap berjalan keluar kantin, tetapi mereka dihalangi Shifa yang sudah ada didepan mereka.“Kalian mau kemana?”“Kelas,” jawab Cici datar.“Jangan dulu! Gue perlu persetujuan kalian tentang hubungan Amin dengan gue. Kalian setuju kagak?” tanya Shifa memelas. Cici dan Lisa saling menatap. Setelah menatap dan (mungkin) berbicara lewat telepati, mereka kembali melihat ke wajah Shifa yang sedang jelek-jeleknya kalau memelas pada mereka. Shifa kembali tersenyum ke mereka.Cici dan Lisa memutar bola matanya. “Terserah!” seru mereka bersamaan.“Hore!!! Thanks!!!” Shifa langsung memeluk kedua sahabatnya yang telah menemaninya dan sabar mendengar curhatannya dari SMP. “Kalian emang temen yang selalu mendukung gue...”Mereka melepaskan pelukan dari Shifa. Wajah Shifa yang tadinya jelek sekarang kembali manis seperti madu , apa yang dikatakan Amin pada Shifa.“Tapi kalau terjadi apa-apa ama lu, lu bilang ama gue. Gue bakal labrak tu orang dan bunuh!!!” kata Cici dengan penuh amarah.“Sip!!!” “And lo jadian ama dia, lu pokoknya harus jaga diri lu baik-baik, ya?” kata Lisa.“Oke,oke, enyak...”****
Sore harinya, Shifa pergi menuju bimbingan belajarnya. Bentar lagi semesteran, jadi dia setiap sore bersama Cici dan Lisa belajar di sebuah bimbingan belajar disekolahnya. Di bimbingan belajarnya, Shifa merasa dia terbantu karena dia selalu kesulitan untuk memahami pelajaran sekolah. Bukan karena masalah gak ngerti atau gurunya gak pandai ngajar. Tapi di sekolah, dia hanya memikirkan Amin ato cowok lain yang dianggep kaya dan ganteng.
Dengan gayanya yang fashionable dan bisa memesona semua laki-laki, Shifa berjalan masuk kedalam sekolah, dimana dia akan belajar. Saat dia melewati ruangan dimana siswa sedang belajar, semua siswa laki-laki bersuit nakal pada Shifa. Shifa membiarkan suitan nakal yang diberi padanya.Lo bukan tipe gue. Gue gak bakal tertarik pada kalian yang miskin dan gak ada sisi kegantengan di sesudut muka-muka yang kampungan itu, batin Shifa sombong.Shifa memasuki sebuah ruangan yang didepan bertuliskan ‘Royal Class’. Inilah ruang belajar Shifa. Semua kebutuhan Shifa harus yang mewah termasuk kelas belajarnya juga. Dia duduk kursi didepan papan tulis. Dikeluarkannya peralatan tulisnya dari tasnya. Dia melihat seorang cowok yang sedang duduk disampingnya dan tepatnya didepan meja guru sedang sibuk mengerjakan soal. Tumben ada murid baru yang masuk sebelum guru berkonfirmasi dengannya dan teman-temannya.“Pak, anak baru?” tanya Shifa setelah berpikir agak lama.“Bukan. Dia yang akan menggantikan Bapak selama Bapak pergi ke Malaysia,” jawab Bapak yang mengajari mereka. Dia dikenal Bpk Iman yang baik terhadap siswanya.“Kuliah?”“He-eh "Oke. Hari ini kakak ini yang akan mengajari kalian.” seru Pak Iman di depan kelas bersama cowok berumuran dua puluh. Shifa, Cici, Lisa dan murid lainnya dikelas menggerutu terhadap putusan Pak Iman kalau ia bakal digantikan oleh cowok kuliahan itu. Pak Iman sebenarnya adalah guru yang terkenal pandai mendidik dan baik. Tetapi dia malah memutuskan untuk berhenti mengajar dan melanjutkan pendidikannya yang sudah lama tertinggal.“Anak-anak, meski Bpk tidak mengajar disini lagi, Bpk akan sering-sering datang kesini kok. Lagi pula kakak ini juga baik dan pandai seperti Bpk. Jadi kalian akan mudah beradaptasi dengan kakak ini.” hiburnya tersenyum manis.“Bpk, ngapain juga harus berhenti ngajar. Bpk, kan, bisa ngajar sambil kuliah.” protes Cici.“Maafkan Bpk, ya. bapak tetep tak bisa..
Sekarang kakak ini akan perkenalkan dirinya. Silakan, Rif!” Pak Iman mempersilakan cowok itu memperkenalkan dirinya.Cowok itu berdiri maju. Dia tersenyum manis. “Selamat sore! Nama saya Arif Saputra. Kalian bisa panggil saya Ka Arif saja. Saya kuliah di universitas Indinesia. Salam kenal semua.” Dia mengakhiri perkenalan dirinya. “Ada pertanyaan?”UI?! Itu, kan, universitas yang paling bagus dan paling mahal. Mmm... Dia kaya ato gak sih? Dari wajahnya, dia itu miskin. Emang bisa masuk ke UI? tanya Shifa dalam hati dengan bingung.“Umur kakak?” tanya Cici.“Umur saya 18 tahun.” jawabnya sopan.“Kakak udah punya pacar?”“Ada. Emang kenapa?” tanya ka arif balik dengan tertawa kecil.“Kagak. Cuma nanya.”“Oke! Hari ini kita bebas aja, ya?.
Dimeja paling ujung terdengar suara berbisik-bisik Shifa bertanya dengan dua sahabatnya itu .Tentang tu cowok.” .Cici dan Lisa menyipitkan matanya. Sebelum bertanya, mereka berdua langsung menatap Shifa dengan curiga.“Apa?” tanya Shifa tertawa kecil.“Lo suka ma dia?” tanya Lisa seperti polisi mengintrogasi pencuri ayam.“Gue yakin lo suka, kan, ma dia,” tambah Cici.“Sejak kapan gue bilang begitu?” jawab Shifa.“Kami ini tau sifat lo, Sif,” kata Lisa.“Mana mungkin sih gue suka cowok seperti dia. Udah miskin, gak ganteng-ganteng amet lagi. Gak level ama gue. Amin yang baru selevel ama gue,” jawab Shifa menyombongkan dirinya dan merendahkan orang miskin. “Terserah. Gue gak peduli lagi...,” kata Cici putus asa.****

Keesokan harinya Shifa kembali untuk bimbel . tapi di ruangan itu tidak ada satupun yang datang. Hanya ada guru itu dan Shifa .Shifa menatap jam dinding yang tergantung didalam ruangan. Masih terlalu pagi. Dia menatap guru itu lemah. Dikeluarkan alat-alat tulisnya.“Shifa, apa ada tugas atau ulangan dari sekolah?” tanya Ka arif sopan dan ditambah senyumannya yang khas.“Ada! Tolong ajarin!” jawab Shifa judes.Ka Arif mendekati bangku Shifa. Dia segera duduk disampingnya. “Sini kakak bantu.”Shifa tampak kaget saat Ka Arif duduk disampingnya. Dia tidak menyangka kalau Ka Arif senekad itu. Rasa marah ingin memarahi Ka Arif yang telah duduk disampingnya. Tetapi itu tidak jadi. Ka Arif sudah baik untuk membantunya. Masa memarahinya.Ka Arif dengan santai menjelaskannya. Shifa hanya mengangguk- angguk kepalanya saat Ka Arif menanyakan mengerti atau tidak. Sesekali Shifa melirik Ka Arif yang duduk disebelahnya. Wajah Ka Arif tak jelek-jelek amet, tapi dia miskin, pikir Shifa tersenyum.Ka Arif berhenti mengajarnya. Dia berhenti karena dia melihat Shifa melamun. “Shifa, apa kamu mendengar penjelasan kakak tadi?” tanyanya.“Ada. Dari tadi kok.” jawab Shifa kembali sadar.“Kakak dari tadi liat, kamu hanya bengong. Apa kamu sedang memikirkan sesuatu?”“Ah, enggak kok, kak. .” jawabnya dengan tertawa kecil. Dia berbohong. Gak mungkin, kan, kalau dia mengatakan bahwa sedang memikirkan pria itu.“Ya sudah. Kita lanjutin. Sepertinya anak-anak yang lain bakal telat.” ujar Ka Arif melihat ke jam dinding yang tergantung didepan kelas. Setelah itu, dia menlanjutkan penerangannya pada Shifa.Rupanya Kak Arif baik juga, batin Shifa tersenyum lagi setelah melirik wajah Ka Arif sebentar. *****
Biasanya setiap hari Minggu, Shifa selalu main kerumah Cici maupun Lisa. Biasanya, Cici dan Lisa main kerumahnya. Karena minggu ini adalah giliran Shifa mengunjungi Cici, Akhirnya Shifa pergi kerumah Cici yang tidak jauh dari rumahnya. Hanya beberapa blok dari rumahnya yang super elite itu.Sekarang mereka sedang berada dikamar Cici yang luas. Ruangan yang sangat nyaman dengan satu kasur besar, AC, lemari, meja hias dan hiasan . Kamar tersebut juga berantakan Kadang-kadang Shifa menyuruh Cici untuk membereskannya, tapi Cici selalu protes . Ya, seperti hari ini. “Aduh... Honey banny sweety. Lo, kan, bukan emak gue, jadi ngapain lo urusin gue. Suka-suka gue donk maunya gimana. Emak gue aja gak sewot,” protes Cici lagi.“Gue gak tahan liat kondisi kamar lo yang amburadul kayak gini. Gak nyaman liatnya. Dan gak nyaman untuk gue curhat...,” balas Shifa.“Ya kalo gak tahan gak usah liat. Tutup aja mata lo. Jadi gak kelihatan, kan? Udah jangan banyak comel. Curhat aja yang lo mau,” kata Cici.Shifa akhirnya menyerah .. Dia duduk dipinggiran kasur Cici yang diikuti Cici dan Lisa.Lisa dari tadi duduk diam tanpa ikut debat dengan Cici dan Shifa. Jadi sekarang Cici dan Lisa hanya memasang telinganya baik-baik untuk mendengar curhatan Shifa yang hampir keluar dari mulut Shifa setiap bertemu mereka.Shifa mengdeham sebelum ia berbicara. Lalu ia berkata, “Gue mau curhat tentang hati gue,” ucapnya serius.“Hati? Kenapa? Lo disakitin Amin?” tanya Lisa sedikit khawatir.Shifa menggeleng. “Bukan itu. Hanya saja gue rasa gue jatuh cinta pada orang lain dan bukan Amin.” Dia menghela nafas. “Lagipula kemarin pagi saat gue dan Amin ketemuaan di cafe, gue sudah putus ama dia.”Cici dan Lisa Yoan saling menatap dengan mulut agak terngakak. Lalu mereka berdua melihat ke Shifa yang sedang serius. “Apa?” seru Cici dan Lisa bersamaan.“Gue gak cocok lagi dengannya. Dia bukan tipe cowok yang gue pilih. Meski tipe cowok gue tajir dan ganteng, gue merasa dia hanya cowok yang memanfaatkan gue. Dia cowok matre dan dgak setia “Rupanya lo baru nyadar.’geram Cici.“Gue tahu kalau kalian pikir gue ini cewek yang bodoh yang mau saja terbuai laki-laki yang tajir dan ganteng saja tanpa melihat hatinya yang serius atau tidak dengan gue. Tapi kali ini tidak lagi. Mata gue terbuka.” kata Shifa sedih karena bukan hanya putus gara-gara Amin cowok matre, tetapi Amin sudah menyakitinya dengan selingkuh dengan cewek lain. Padalah dia sangat mencintainya.Mendengar Sifa berkata begitu, hati Cici dan Lisa tersentuh. Keduanya memeluk Shifa dengan erat.“Kami tidak berpikir begitu tentang diri lo seperti itu. Hanya saja sifat lu kadang-kadang menyebalkan saat melihat cowok yang miskin dan tidak ganteng,” hibur Cici.“Sudahlah. Lupakan Amin. Sekarang dia hanyalah masa lalu lo. Dan lo harus melihat masa depan lo.” Lisa juga mencoba menhibur Shifa.Shifa memejamkan matanya. Dia begitu bahagia. Bahagia karena masih ada orang terdekat yang peduli terhadapnya.. Mama , kaka , dan dua sahabatnya yang selalu mendukungnya.“Thanks. Gue jadi terharu.” kata Shifa yang sudah mengeluarkan air mata.Lisa dan Cici melepaskan pelukan mereka. Dilihatnya temannya sudah menangis. “Udah. Cup cup cup. Jangan nangis donk! Lo kok jadi cengeng begitu sih?” Cici menyodorkan selembar tisu pada shifa dan dia pun mengelap air matanya yang hampir membanjiri wajahnya.
“Oya, kita lanjutin curhatannya, ya? Katanya lo jatuh cinta ama orang lain, tapi ama siapa?” tanya Lisa penasaran.“Dia...mmm...” Shifa ragu-ragu menjawab pertanyaan Lisa. Dia masih tidak percaya bahwa dia akan jatuh cinta atas kebaikannya.“Siapa” tanya Lisa lagi tidak sabar.“Dia...dia guru kita. Kak Arif.” jawab Shifa ragu-ragu.Cici dan Lisa kembali terngakak mendengar pengakuan Shifa. Rupanya yang membuat Shifa berubah memandang cowok adalah ka Arif, guru mereka. “Gue gak salah, kan, jatuh cinta ama Kak Arif?” Cici mendekatkan dirinya ke Shifa. Dipegang kening Shifa. Gak panas. “Lo gak sakit, kan?”Shifa menggeleng.“ Bukannya lo pernah bilang kalau Kak Arif itu bukan level lo. Dan hanya Amin saja yang selevel ama lo. Sekarang lo malah jatuh cinta ama dia. Apa gak salah. Kesambet setan apa sampai lu ngeliat cowok ampe begitu?” ujar Cici tak percaya.“Mulai sekarang gue udah berubah. Gue enggak mandang cowok dari luar, tapi dalam hati juga. Mau dia jelek, miskin, tapi gue hanya liat hatinya yang baik.” kata shifa yakin.“Tapi, kan, dia udah punya pacar, Sif.” ujar Lisa.“Tapi juga gue harus nyatain perasaan gue. Gue paling gak bisa memendam perasaan gue pada cowok. Mungkin saat gue nyatain pada dia, dia bisa suka ama gue dan putus ama pacarnya. Gue juga liat kalau dia suka merhatiin gue.”“Lo kege-eran kale. Dia bukan perhatiin lu tapi nilai lu yang jeblok habis-habisan.” kata Cici.“Yang penting gue harus nyatain perasaan cinta gue mesti selalu cowok yang duluan nyatainnya pada gue. Gue enggak mau perasaan ini tidak terbalas!” ***
Shifa mondar-mandir didalam kamarnya sambil memengang hapenya. Dia tidak tahu apa yang dia perbuat setelah mendapatkan nomor ka Arif. Dia mendapatkannya dari Lisa yang mencari informasi ditempat Bimbelnya. Tentu saja dengan nama samaran agar tidak ada salah paham. Ia sedang berpikir apa sebaiknya dia mengajak Kak Arif ketemuan. Tapi dia tidak mempunyai keberanian untuk itu.Tiba-tiba ketokan pintu kamar Shifa terfadengar keras. Suara itu membuat Shifa lari sehingga hape yang dipegangnya hampir terjatuh. Bersyukur ia cepat sadar dan menangkap hapenya, kalau tidak dia bakal tidak dibeliin hape oleh mamanya lagi. Dia mengelus-elus dadanya.
“Siapa sih ketuk pintu keras-keras?!” gerutunya berjalan mendekati pintu kamar. Dibukanya pintu kamar. Bi Mus-pembantunya- berdiri diluar.“Non, mama bilang kalau besok jangan pulang kemaleman. Soalnya ada acara makan malem dirumah. Kakak Non pulang dari Jakarta besok. Jadi mama suruh Non untuk siap-siap besok. Jangan keluyuran lagi.” ujar Bi Mus langsung tanpa basa-basi.Shifa menghela napas . “Gue ada les besok.“Mama bilang, lesnya ditunda dulu. Soalnya Kakak Non mau kenalin calon suaminya.” kata Bi Mus lagi.Hah! Calon suami??? Sejak kapan kakak pacaran??? Kok gak pernah bilang-bilang sih, kata Shifa dalam hati, masih terkejut mendengar perkataan Bi Mus
.“Gimana Mbak?” tanya Bi Mus menatap Shifa.Tanpa menjawab pertanyaan Bi Mus, ia langsung membanting pintu kamarnya tertutup dengan keras. Dia masih tidak percaya bahwa kakaknya bentar lagi akan nikah. Setelah kematian Reza pacar kakaknya-, kakaknya tidak pernah pacaran. Dan kini tanpa kabar sama sekali padanya, dia sudah mempunyai calon suami.Dengan terpaksa, dia harus membatal ajakannya terhadap Kak Arif. Tetapi masih ada hari esok. Jadi, dia akan memberanikan diri untuk mengajak kak Arif jalan karena selama ini, dia tidak pernah mengajak pria manapun sebelum pria yang menyukainya mengajaknya. Dia harus menyatakan perasaannya pada kak Arif sebelum terlambat.****
Dengan gaun yang dibelinya minggu lalu bersama Cici dan Lisa, Shifa sudah siap untuk menyambut kepulangan Caty kakaknya dari Jakarta. Gaun putih dengan banyak manik-manik yang membuat Shifa terlihat seperti pengantin sungguhan. Rambutnya diurai. Wajahnya sudah dilengkapi alat make up-nya. Dia makin terlihat cantik.Beberapa saat kemudian, ia pun keluar dari kamarnya dan turun ke lantai bawah. Dilantai bawah, ia melihat mamanya pun sudah siap. Makanan terletak rapi di ruang makan. Suasana ruang tamu menjada lebih nyaman karena gorden dan bunga-bunga plastik sudah ditukar dengan yang baru.
Shifa terus berjalan keluar rumah tanpa memperdulikan mamanya yang tadi melihatnya dan memanggilnya. Tidak beberapa saat Shifa keluar dari rumah, sebuah mobil mewah masuk ke garasi rumah Shifa . Shifa tersenyum dan mendekati mobil itu. Pintu mobil terbuka. Dilihatnya seorang wanita keluar dari dalam. Tentu saja Shifa mengenalnya. Dia adalah Caty, kakanya yang baru menyelesaikan kuliahnya di Jakarta. Shifa langsung memeluknya.“Shifa! Kamu makin cantik aja. Kakak merindukanmu.” ujar Caty senang.“Aku juga.” Shifa melepaskan pelukannya lalu menatap kakaknya. “Kakak kok gak bilang kalo kakak udah punya calon suami sih?”“Sorry! Kakak mau bikin suprise buat kamu.” jawab Caty mencubit pipi adiknya yang tembem. “Jadi calon suami kakak mana?” “Tunggu, ya? Rif, ayo keluar! Jangan didalem terus!” Caty berbisik pada Shifa, “Katanya calon suami kakak kenal kamu lho!” Shifa tersenyum. Dia masih penasaran siapa yang bisa menaklukan hati kak Caty sehingga kakaknya bisa menggantikan Reza dihatinya. Bukan hanya itu, dia juga penasaran mengapa calon suami kakaknya bisa mengenalinya. Padahal selama setahun ini, kakaknya tidak memberitahukannya dan juga tidak mengenalkan calon suaminya bagaimana calon suami Caty bisa mengenalinya.Seorang pria yang kira-kira berusia sama dengan Caty keluar dari dalam mobil. Dia mendekati Shifa dan Caty. Caty tersenyum manis pada pria itu. Shifa tidak begitu. Senyumannya memudar. Dia malah terngakak melihat pria itu. Dan pertanyaan-pertanyaannya pun sudah terjawab semua. Jantung berdebar-debar melihat pria itu.Shifa menelan ludah dengan suasana wajah yang pucat . “Kak Arif?????????” 77***77
Unsur Instrinstik :
 Tema : Seorang Gadis sombong yang hanya menilai seseorang dari fisik
 Perwatakan : Shifa
- Sombong
Gak mungkin, kan, gue ngebet Andri yang miskin, berjerawatan dan nggak ada sisi gantengnya. Itu bukan tipe gue.
- Egois
.“Tapi juga gue harus nyatain perasaan gue. Gue paling gak bisa memendam perasaan gue pada cowok. Mungkin saat gue nyatain pada dia, dia bisa suka ama gue dan putus ama pacarnya.
- Bisa bersikap dewasa
.“Mulai sekarang gue udah berubah. Gue enggak mandang cowok dari luar, tapi dalam hati juga. Mau dia jelek, miskin, tapi gue hanya liat hatinya yang baik.
Cici
- Judes
Cici berhenti makan dan menatapnya. “Apa?” tanyanya.“Idih, lo judes amet sih ama gue. Gue, kan, temen lo bukan musuh lo,” (analitik)
Perhatian
.“Tapi kalau terjadi apa-apa ama lu, lu bilang ama gue. Gue bakal labrak tu orang dan bunuh!!!” kata Cici dengan penuh amarah.“Sip!!!”
Lisa
- Cuek
Lisa dari tadi duduk diam tanpa ikut debat dengan Cici dan shifa.
Perhatian
“And lo jadian ama dia, lu pokoknya harus jaga diri lu baik-baik, ya?” kata Lisa.“Oke,oke, enyak..

Ka Arif
- Baik.
“Shifa, apa ada tugas atau ulangan dari sekolah?” tanya Ka arif sopan dan ditambah senyumannya yang khas.“Ada! Tolong ajarin!” Ka Arif dengan santai menjelaskannya.

 Penokohan : Shifa : Egois , sombong , bersikap dewasa
Cici : Judes , Perhatian
Lisa : Cuek , perhatian
Ka Arif : Baik

 Amanat / Nilai Moral : Sebaiknya menilai seseorang jangan hanya melihat penampilan luarnya saja ( Fisik ) . tetapi nilalah seseorang dari dalam hatinya yang baik .
 Alur : Maju ( Progresif )
 Suasana : Bahagiah , mengharukan , dan sedih
 Sudut Pandang : Dia-an
 Setting / latar : Tempat : Disekolah(kantin, dan ruang kelas) , dan di Rumah
Waktu : Pagi hari , sore hari












Nama : Rahmatiah
Kls : XI Ipa 1
Tugas: Cerpen